Menanti Aksi Garuda di Senayan

Kehebatan yang ditunjukkan timnas Indonesia ketika menghancurkan Malaysia di partai pembukaan piala AFF ternyata tak berlanjut di partai final leg pertama yang diselenggarakan di Stadion Bukit Jalil Malaysia. Timnas Indonesia harus pulang dengan tangan kosong karena menderita kekalahan menyakitkan yang tidak pernah diprediksi sebelumnya.

Memang partai tersebut sempat terhenti beberapa saat ketika ada insiden sinar laser yang  ke wajah penjaga gawang Indonesia Markus Horison. Namun hal itu janganlah dijadikan sebuah alasan ketika timnas Indonesia harus menderita kekalahan pertama yang begitu menyakitkan. Kita harus bersikap sportif ketika menghadapi kekalahan atas Malaysia, dan media masa janganlah membesar-besarkan akan insiden sinar laser.

Saya tidak menyalahkan aksi yang dilakukan suporter Malaysia ketika mereka menggunakan sinar laser, bahkan sebelum leg pertama digelar saya sudah memprediksi bahwa akan terjadi insiden sinar laser yang menimpa Markus Horison. Kenapa suporter Malaysia harus disalahkan? Toh pada pertandingan pertama suporter kita telah lebih dahulu melakukan hal tersebut kepada para pemain terlebih kiper Malaysia.

Image from tribunnews.com

Para suporter terlebih PSSI jangan terlalu mempolitisir kekalahan Indonesia dengan mengatakan bahwa Malaysia berlaku curang. Saya hanya tertawa ketika Nurdin Halid sang big boss PSSI yang mengatakan bahwa kemenangan Malaysia atas Indonesia tidak sportif dan penuh teror. Beginilah sikap pemimpin yang tidak patut dicontohi dan ingin mencari kambing hitam atas kekalahan yang diderita timnas Indonesia pada leg pertama.

Sebagai seorang pemimpin suatu organisasi olahraga seharusnya beliau sadar bahwa kalah ataupun menang itu merupakan hal yang biasa dalam suatu pertandingan. Para pemain timnas saja tidak terlalu membesar-besarkan masalah sinar laser pada leg pertama, jadi kenapa sang sang ketua umum mengeluarkan statement yang seolah-olah ingin mencari kambing hitam atas kekalahan yang menyakitkan?

Oh ya bro, ada manfat yang bisa kita petik dari kekalahan timnas Indonesia atas Malaysia. Benar apa kata Ahmad Bustomi lewat tweetnya, bahwa kita sudah terlanjur takabur padahal kita sendiri belum juara. Kita sudah terlanjur hanyut dalam eforia berlebihan atas kemenangan timnas dipartai-paratai sebelumnya. Bahkan saking senangnya, pihak PSSI turut menyeret para pemain Timnas dan official kearah politisasi.

Kejadian aneh sebelum Final leg pertama

Sebelum partai final leg pertama para pemain timnas diajak pelesir ke berbagai tempat yang tidak ada hubungannya dengan dunia sepak bola bahkan dibawah bersafari mengunjungi petinggi parpol. Aneh memang ketika para pemain dikarantina dan pihak keluarga tidak diperkenankan untuk menjenguk, eh malah para pemain yang menjenguk petinggi parpol.

Ketika para suporter meneriakkan yel-yel dan mengibarkan bendera merah putih  untuk memberikan dukungan saat partai final leg pertama di Stadion Bukit Jalil, para petinggi parpolpun tak mau ketinggalan dengan memasang baliho “berukuran raksasa” didalam stadion. Saya tak habis pikir apa yang ada dikepala mereka. Sebelum timnas berangkat ke Malaysia para petinggi parpol memperlakukan para pemain bak pahlawan yang baru selesai memenangi piala dunia. Tapi ketika timnas dihancurkan Malaysia, semuanya menghindar bahkan tak ada yang berani menjemput saat kedatangan Christian Gonsales dkk

Makanya tak heran jika timbul desakan dari arus bawah (para suporter) yang menuntut Nurdin Halid meletakkan jabatannya sebagai ketua umum PSSI apa terlebih dengan begitu buruknya pengelolaan tiket pertandingan. Dan satu lagi desakan yang harus terus kita kumandangkan STOP POLITISASI didunia olahraga.

Bagaimana dengan peluang Timnas Indonesia pada leg Kedua?

Saya teringat ketika final liga Champion antar AC Milan VS Liverpool pada musim …. (sorry bro, saya lupa). Ketika babak pertama Liverpool telah dibantai AC Milan dengan skor telak 3-0. Akan tetapi pada leg kedua Liverpool mampu bangkit dan menyamakan kedudukan dalam waktu 45 menit. Bahkan Liverpool berhasil mengalahkan AC Milan lewat drama adu pinalti.

So, tidak ada alasannya timnas Indonesia untuk tidak bisa menjuarai piala AFF kali ini. Masih ada 90 menit waktu yang tersedia sehingga garuda bisa menggapai mimpi merebut piala AFF. Dukung terus perjuangan para pemain timnas Indonesia pada leg kedua yang akan dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta dengan menjadi suporter yang menjunjung tinggi sportifitas dalam olah raga. Kalaupun kita harus kalah, lebih baik kalah terhormat dari pada menang dengan penuh kecurangan.

Garuda didadaku, Garuda kebanggaanku, kuyakin kali ini pasti menang. Bravo timnas Indonesia

17 thoughts on “Menanti Aksi Garuda di Senayan”

  1. Abdul Hakim

    saya tetap mendukung bro………….. kalo kemaren saya merasa timnas akan kalah.. tapi kali ini saya yakin timnas yang akan menang 5-1 lagi

    Garuda didadaku,
    malaysia ngga tau malu
    ku yakin hari rabu
    lima satu :iloveindonesia :iloveindonesia :iloveindonesia

    1. Saya juga ngga tahu bro, tapi yang pasti kitalah yang pertama melakukan hal ini di piala AFF.. Kebetulan korbannya Malaysia, jadi jangan salahkan Malaysia kalau kita dibalas

      1. memang keliatannya sotoshop.. mana ada laser gedenya segitu 😀
        tp terlepas dari itu smua, pemain timnas memang mainnya kurang greget.. entah kenapa m.ridwan jg jelek sekali maen. tanpa penetrasi..

        tp saya yakin.. Timnas besok akan membalikkan skor dan mengangkat piala AFF

        1. Ternyata prediksi kita meleset bro… Tapi saya tetap bangga nonton permainan timnas… Saya ngga bangga dengan PSSI,… udah jelas-jelas banyak melakukan kesalahan masih saja melakukan pembelaan.
          Saatnya pimpinan PSSI melakukan introspeksi diri kenapa selama mengurusi PSSI timnas ngga pernah juara. Pemimpin yang baik aka bertanggung jawab tehadap organisasi yang di pimpinnya dan bukannya mencari kambing hitam

  2. Jujur, saya ngga yakin bisa membalas kekalahan itu. Tapi mengingat fakta, MU bisa bikin 2 gol dalam waktu 2 menit pas lawan Munchen di liga champion taun berapa saya lupa, keajaiban itu dalam sepakbola pasti ada.

    Harapan saya, keajaiban itu datang di GBK nanti. Bravo Timnas Indonesia :iloveindonesia

    #nurdinturun #lho :batabig

  3. hosnan fauzi

    ya…. mudah2han aja Bro….!!! yang jelas kalau menang semuanya pasti senang, dan kalau kalah semuanya merengut hehehe

  4. blogoholic

    sejujurnya harap-harap cemas.. tunggu entar malem aja hasilnya gimana, menang atau kalah semoga Indonesia bisa menerima.. :iloveindonesia

  5. Om Adi | SatuBlog.Us

    Saya yakin timnas akan membalas kekalahan kemarin.
    Saya harap mereka lebih disiplin dan lebih ngotot.

  6. blognya anak PADMANABA

    akhirnya menang indonesia. Tetapi piala tak dapat dibawa pulang. Tak apa, kita udah liat tadi perjuangan timnas begitu tinggi untuk terus menyerang. Kita patut bangga pada TIMNAS

    1. Benar bro, kita menang(is).
      Walaupun ngga dapat piala tapi saya juga bangga melihat penampilan para pemain timnas…

  7. walaupun ga bisa angkat piala tapi perjuangan patut kita hargai, semoga kedepan lebih baik…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *