PSSI or P$$I?

Persatuan Sepakbola  Seluruh Indonesia atau yang lebih dikenal dengan PSSI tak henti-hentinya menghiasi berbagai rentetan berita dalam negri akhir-akhir ini. Dari media cetak hingga media elektronik, dari dunia nyata hingga dunia nyata, dari obrolan ringan di facebook hingga diskusi yang tak berujung di kolom komentar sebuah blog.

Dahulu cerita manis tentang perselisihan antara PSSI vs LPI, kini cerita kisruh yang terdengar. Sabtu 23 Maret 2011 bertempat di Hotel Premiere, sedianya akan dilaksanakan kongres PSSI untuk memilih anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding namun semuanya berakhir kisruh. Cerita manis yang ingin didengar para penggila bola di Indonesia untuk sebuah perubahan kearah yang lebih baik malah harus berakhir kisruh.

Atas nama perubahan apakah kekisruhan harus menjadi jalan terbaik yang harus diambil? Sinyal ketidakberesan dalam pelaksanaan Kongres PSSI di Riau mulai tercium. Salah seorang peserta mengungkapkan kongres di Hotel The Premiere, Pekanbaru, Sabtu (26/3/2011), diwarnai penyuapan (dikutip dari okezone). Bagi-bagi vitamin (baca uang) masih saja terjadi dikongres yang dilaksanakan di Pekanbaru kemarin.

Dimana-mana (di Indonesia) bagi-bagi uang sepertinya sudah merupakan sebuah kewajiban jika hendak memengkan sebuah pertarungan. “Cerita indah di MK”  yang sering terdengar ketika pilkada selesai apakah harus terjadi di dunia olahraga? Dimana sportifitas yang selalu didengungkan jika dalam dunia olahraga suap menyuap sudah merupakan tradisi? Jika demikian yang terjadi, sportifitas dan fairplay hanyalah merupakan OMONG KOSONG. Jangan harap kita bisa mendapatkan pemimpin PSSI yang bermutu jika dalam pemilihan bagi-bagi vitamin masih saja terjadi.

Sikap pengecut juga ditunjukkan oleh para pengurus teras PSSI yang lari dari gedung pertemuan saat kekisruhan terjadi. Beginilah sikap para pemimpin pengecut yang tidak berani berhadapan dengan masalah, maunya dengan $.

Selain sikap pengecut yang ditunjukkan oleh para pengurus teras PSSI dan isu bagi-bagi vitamin, ada beberapa hal yang mengganjal dalam pikiran saya yang belum bisa saya dapatkan jawabannya. Jika bro n sis punya jawabannya silahkan kasih tahu lewat kolom komentar

  1. Kenapa saat kongres terdapat barisan parade korps berbaju loreng? Apakah kongres PSSI bisa mengancam NKRI?
  2. PSSI ibarat tambang $ sehingga membuat banyak orang memperebutkannya. Seberapa banyak sih $ yang bisa didapatkan jika menjadi pengurus PSSI? Setahu saya jika menjadi pengurus cabang olahraga di Indonesia berarti harus siap korban materi karena dana dari pemerintah untuk olahraga tidaklah besar. Kok yang ini (PSSI) banyak orang yang rela memperebutkannya?

Kapan sang Garuda  menggapai mimpi untuk dikenal di kancah persepakbolaan dunia dengan prestasi yang ditorehakan? PSSI oh P$$I, riwayatmu dulu, kini dan nanti

10 thoughts on “PSSI or P$$I?”

    1. Selamat bro, anda berhak mendapatkan hadiah karena menjadi pertamax… Untuk hadiahnya bisa diambil dipolsek terdekat dikota anda :ngakak

  1. saya juga masih belum habis pikir, kok tetep mempertahankan itu sakjane ono opo????

      1. maksudnya mereka itu bertahan (untuk ngotot di PSSI) ada apa ini?
        Lebih baik PSSI di bubarkan dulu, tak masalah di beri sanksi FIFA, Ganti semua dengan yang baru sampai akar2 nya

  2. Untung saya jarang nonton bola Indonesia kecuali Timnas main *apa hubungannya ya?
    P$$I ini kayanya benar2 tambang $$$ bagi 3 N hingga tak mau lengser sedikit pun … jadi pengen mendaftar juga, moga saya bisa, xixixi 🙂
    TabiK

    1. 3 N? Yang saya tahu hanya 3 M bro, yakni menguras, mengubur dan menutup (untuk pencegahan DBD). Kalau 3 N saya baru dengar sekarang :ngakak

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *