Lagi-lagi Tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual

Pada artikel sebelumnya saya meminta sobat blogger semua untuk berbagi pendapat mengenai seberapa pentingkah hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Ada baiknya sebelum membaca artikel ini, bro juga  membaca artikel  saya sebelumnya mengenai HAKI sekaligus dengan komentar dari para ezoners (pengunjung eserzone.com)

Artikel ini sengaja saya angkat karena akhir-akhir ini saya merenungkan penting tidak sih HAKI itu, apalagi menurut pandangan para blogger? Disatu sisi saya sangat setuju agar kita saling menghargai akan karya cipta orang lain bahkan saya sempat membuat seruan berupa tulisan yang dipublish di blog ini agar kita sesama blogger jangan asal copy paste artikel, tapi disisi lain saya sendiri (bahkan mungkin bro n sis juga) ternyata seorang pecandu produk bajakan yang secara tidak langsung menyepelekan HAKI.

Jujur, saya  kecewa mempublikasikan artikel tersebut (Jangan asal copy paste artikel). Saya sendiri menyarankan untuk menghargai karya cipta orang orang lain tapi disisi lain saya sendiri melakukan kesalahan yang mirip (menyangkut HAKI) yakni menggunakan produk-produk bajakan. Saya lebih senang membeli film-film baru yang belum beredar dari pada harus menunggu film tersebut dipasarkan di negeri ini dengan harga yang lumayan mahal.

Bukan hanya film, bahkan isi hardisk saya dipenuhi dengan puluhan program bajakan. Mulai dari sistem operasi yang digunakan (Windows), program yang terpasang (MS Office, Photoshop, Nitro Pdf, Antivirus) dan berbagai program lainnya, bahkan untuk file installernya tersimpan rapi di hardisk untuk saya pergunakan jika sewaktu-waktu saya memerlukannya. Bukan hanya saya saja yang menggunakan barang/software bajakan, bro n sis juga mungkin merupakan para pengguna/pecinta produk bajakan. Syukur jika bro n sis tidak menggunakan produk bajakan, maka bro n sis selayaknya berbangga (bisa juga menyombongkan diri).

hak atas kekayaan intelektual
image from diptara.com

Kenapa hingga kita menjadi bangsa pecinta produk bajakan? Lagi-lagi faktor ekonomi yang menjadi alasannya. Salah siapa? Ya salah kita sendiri, ngga usah menyalahkan orang lain. Kenapa kita harus meributkan orang lain yang menggunakan software bajakan dan berhasil ngetop sedangkan kita sendiri menggunakan software bajakan? (sayangnya nasib kita kurang beruntung karena ngga pernah ngetop). Apalagi dengan bangganya menyebarkan berbagai berita bahkan mulai condong mengarah ke pembunuhan karakter seseorang bahwa orang tersbut menggunakan/menyebarkan produk bajakan.

Silahkan koreksi diri kita masing-masing, saya sendiri memang merupakan pengguna/pecinta produk bajakan, alasannya seperti yang saya sebutkan diatas “faktor ekonomi”. Jadi secara langsung hak atas kekayaan intelektual (HAKI) belum sepenuhnya saya junjung tinggi. Saya ngga ingin bersembunyi dibalik topeng dengan artikel yang saya publikasikan dengan mengagung-agungkan HAKI padahal saya sendiri merupakan pengguna produk/software bajakan. So, masikah anda menjunjung tinggi hak atas kekayaan intelektual? Oh ya bro, mengenai hak atas kekayaan intelektual juga dibahas oleh bro Joko

49 thoughts on “Lagi-lagi Tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual”

  1. candradot.com

    wah fresh from the oven neh,
    cuma patroli aja mas hehehe….
    webnya lancar ya…?

    1. Lancar mas, tapi masalah yang sama masi tetap membayangi (soal bandwitch) yang sering overload…

        1. Eh maksud saya yang bengkak disk space usage mas….. file error dan file yang lain masih sering nongol di cpanel… Padahal kemarin udah saya hapus (mungkin mas juga sempat membantu), tapi ketika tadi pagi saya lihat ternyata file-file tersebut sering muncul.
          Nanti lewat email saja mas saya kasih tahu file-file aneh yang saya temukan dengan ukuran lumayan besar.. Ngga enak kalau nanti orang tahu masalah dapur :ngakak

  2. Kembali nongol lagi nih daku 🙂
    Salam persohiblogan

    Moga kita terlahir bukan sebagai generasi copas
    Tapi generasi penuh karya 🙂

  3. iskandaria

    Sebenarnya bukan salah kita sepenuhnya sih bro. Bagaimanapun juga, perkembangan teknologi sangat berperan juga dalam memicu terjadinya pembajakan produk. Ambil contoh saja software pengopi/burning CD.

    1. kamaropini

      di coba pake software pengganti gimana bro? freeware atau opensource, soalnya saya make open office pengganti ms office. hehehe. ya masalah duit lagi2. gtu. hehe.

      1. Open office saya jarang pake bro, soalnya masih keteteran kalau menggunakannya (apalagi untuk pengolah angka). Kan kalau pekerjaan kantor hampir semuanya kejar tayang, jadi saya kelabakan kalau masih cari sana sini

  4. Joko Sutarto

    Dengan menulis artikel ini setidaknya Bro Eser adalah contoh orang (blogger) yang mau berkata jujur, tidak munafik. Nyatanya, banyak, kok orang yang mencak-mencak kalau mendapati tulisan blognya dicopas oleh orang lain tapi di sisi lain dia sendiri tidak nyadar kalau sudah mencuri dengan membajak produk orang lain dengan menggunakan sofware bajakan di komputernya.

    Namun, di luar fakta tersebut, UU HAKI di negara kita sampai saat ini masih memperbolehkan menggunakan sofware bajakan, kok Bro. Asal tentu saja buat kepentingan non komersial, bukan buat korporasi yang berorientasi profit. Jadi tidak usah merasa terlalu bersalah pakai produk bajakan.

    Thanks, Bro untuk backlinknya ke blog saya. Dan juga sudah repot-repot mau menanggapi artikel saya. 🙂

    1. Saya ragu bro kalau dinegara kita masih memperbolehkan penggunaan software bajakan, soalnya waktu saya masih kuliah didaerah saya pihak microsoft pernah melakukan sweping bagi para pengguna Windows bajakan dengan pengawalan lengkap aparat kepolisian. Jika ditemukan ada komputer/laptop yang menggunakan produk microsoft yang bajakan maka pihak microsoft akan meminta ganti rugi sesuai harga produk yang digunakan kalau tidak komputer langsung disita.
      Sama-sama bro, kan blog ini mengusung tagline berbagi :ngakak Lagian menurut saya backlink itu merupakan hak (hadiah) bagi setiap blogger yang membuat content yang berkualitas

  5. Gimana ya? Orang harganya mahal banget. Coba Windows dipatok harga Rp 50.000,- pasti deh pada pakai yang asli.
    🙂

    1. Bukan hanya windows bro, program yang lain juga harganya selangit… Bagi orang bule (yang menggunakan mata uang dolar) harga yang diberikan masih murah, tapi bagi orang Indonesia??? Mendingan uang tersebut buat beli beras, sembako, bbm, dan bayar tarif listrik yang harganya selalu mengalami kenaikan :ngakak

  6. bangsa kita memang tempat yang strategis dalam membajak software/program,, mungkin bukan hanya dari sisi ekonomi saja, tapi juga masalah hukum yang kurang tegas dalam mengatasi hal seperti ini..

    saya sendiri masih menggunakan program bajakan,, soalnya harganya mahal.. kalo dibilang dosa, saya rasa tidak, kecuali jika kita memperjualkan program bajakan tersebut..

      1. hmm.. bingung juga ya..
        kalo membagikan tanpa keuntungan gimana mas? saya juga bingung.
        kecuali kalo ada license yang mendukung untuk membagikannya secara gratis, ketika telah terbeli.. ato semacamnya lah..

        oh ya mas.. yang kaos blogger itu, maksudnya buka alamat blog saya mas,, tapi alamat blog yang order nantinya.. yang tak posting itu cuma sampelku aja mas.. mau order mas? sekalian belajar bisnis mas.. hehe.. 😀

        1. Saya sangsi kalau ada yang membagikan tanpa mencari keuntungan. lihat saja website yang membagikan berbagai software bajakan, disitu pasti ada spot iklan. Jadi apakah masih bisa dikatakan tidak mencari keuntungan?
          Ok langsung saya cek :tkp

          1. kalo saya membagikannya semata-mata untuk mencari pengunjung, sama untuk membantu orang yang butuh program tersebut bagaimana mas? jadi ragu..

        2. Menggunakannya saja sudah merupakan sebuah kekeliruan, apalagi membantu mendistribusikan barang bajakan? Secara tidak langsung memang keuntungan yang bro dapatkan bukan berupa uang, tapi tetap kan bro mendapatkan/mengharapkan keuntungan?

  7. masyarakat indonesia khususnya lebih suka dengan sesuatu yang harganya murah bahkan kalau bisa gratis, meng sih dengan beli bajakan sangat tidak menghargai kaj kekayaan intelektual, tp mau gimana lagi, ati karep bondo cupet

  8. saya rasa bukan masalah hukum atau ekonomi, tapi masalah niat… saya yakin sebagian besar blogger puya uang Rp 15 ribu untuk nonton di bioskop atau Rp 15-75 ribu untuk beli cd musik lokal / luar, atau kalau memang benar-benar butuh windows, bisa nabung 1 jt untuk jangka waktu yang tak terbatas

    tapi yang jadi masalah ‘kalau bisa beli murah / bajakannya ngapain beli mahal-mahal’

    seandainya enggan membeli, kita kan punya alternatif pakai gratisan seperti linux, dengerin musik di radio, atau nonton film di tv.

    awalnya memang terasa berat, karena merasa sayang uangnya bisa untuk hal lain atau ditabung. tetapi dijamin puas, tenang, dan jauh dari dosa.

    1. Untuk windows memang kita masih bisa nabung, tapi bagaimana dengan berbagai macam program lain bro seperti office, phososhop, berbagai utility dan software lainnya…..?
      Memang linux bisa menjadi sebuah solusi, tapi masyarakat belum begitu familiar dengan SO tersebut. Contoh konkrit bisa kita lihat disekolah-sekolah. Coba lihat dalam kurikulum pembelajaran, hampir semua membahas bahan pelajaran mengenai TIK berbasis SO Windows. Jadi ketika seseorang mengenal dengan namanya komputer, maka yang dia tahu adalah SO windows. Saya salut :2thumbup kalau bro tidak menggunakan berbagai software bajakan

  9. Octa Dwinanda

    ini memang permasalahan yang sangat dilematis. Satu sisi kita ingin berjalan diatas aturan. Disisi lain ketidakmampuan kita memaksa kita untuk melanggar aturan.
    Makanya kita kudu mampu secara finansial nih bro…..

      1. Octa Dwinanda

        nah, itu juga termasuk dilematis juga tuh bro…
        maunya sih menghormati HAKI dengan membeli produk original, tapi apa daya duitnya tidak mencukupi, akhirnya harus beli yang bajakan biar ga gaptek.

        makanya saya bilang harus bisa mampu secara finansial bro, supaya bisa tetap menghormati HAKI, sekaligus bisa tetep melek teknologi 🙂

        1. Kenapa harus membeli produk bajakan? Mendingin download aja bro, kan dapat gratis. Toh sama-sama bajakan :hammer

  10. sebuah penghargaan sekecil apapun pasti sangat berharga, apalagi menyangkut hasil karya cipta harus dipatuhi aturannya.
    Terimaksih sudah berbagi.
    SALAM hangat dari Kendari.

  11. Kenapa pake bajakan? pertama sih karena dari sisi harga software software tersebut terlalu mahal dari kantong mahasiswa. kemudian ketersedian software tersebut di daerah saya juga jarang. jadi mau ga mau download deh. jadinya gimana yah? menurut saya kalo buat di pake pribadi sih gapapa asal jangan di komersilkan kembali

  12. cahya nugraha

    halo bang eser. Jauh hari anda meminta aku buat beri tau kalau ada kaos yang dicetak kan?
    nah sekarang sudah bang. Walaupun masih pre-order.
    Kalau berkenan bisa dilihat dan memesan di xttp://cahyanugraha.wordpress.com/kaos/
    terimakasih bang eser

  13. Makin berat aja nih artikelnya Bro… Menurutku :
    Buat apa beli yang asli… kalo yang bajakan aja juga lancar.. Kalo gak mau dibajak ya jangan jualan software di Indonesia… 😀
    Lagi-lagi mungkin masalah ekonomi sehingga cenderung memilih bajakan, karena masalah harga yang murah… Mungkin pemerintah belum fokus kalo masalah Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual,.. masih capek ngurusin yang lain yang juga gak pernah ada hasil yang tuntas..

    1. Saya dengar2 kl produk itu makin di bajak makin terkenal,saya suka komentar pak tonykoes”kl ga mau di bajak atau bahkan di curi orang lain ga usah jualan atau produksi atau promosi ke dunia ini.nah itu resikonya produk itu terkenal,banyak orng yg cari dan ngopy en tiru ahahha.

    2. benar bro, pemerintah sepertinya kurang peduli dengan hak cipta. Lihat saja dikantor-kantor, rata-rata menggunakan software bajakan :cd

  14. cahya nugraha

    Mas eser sekarang udah yang blogger go green. yang blogger mania udah di buang. Dapat di lihat di link kemarin mas
    terimakasih yaa

    1. Semuanya (SO dan aplikasi pendukung) pakai source ya bro? Salut deh….. But sebagian program opensource ada juga yang berbayar bro, jadi hati-hati jangan-jangan pakai yang bajakan :ngakak

      1. contohnya linuxsuse enterprise, atau redhat enterprise. atau segala yg berbau enterprise..
        berbayar karena sebagai kompensasi atas dukunga teknis yang diberikan..

  15. Saya juga masih pakai bajakan. Benarkah karena faktor ekonomi? Kemungkinan karena kurang membaca atau belajar.

    Salam kenal dari Nganjuk Jatim.

    1. Memang faktor ekonomi bukan salah satu faktor peyebab, tapi faktor ini yang merupakan hal yang paling sering didengungkan kenapa saya dan yang lainnya menggunakan software bajakan…

  16. saya jujur juga masih pengguna bajakan.. tp ke depannya pelan² enggak mas.. mulai memakai OS yg original meski hadiah karena beli netbook, office jg ia..
    utk blogging saya juga kadang beli themes premium dan plugin premium..
    yaaahh smua karena faktor ekonomi dan gak mau beli kucing dalam karung mas 😀

  17. Kalau suka, pakai bajakan aja bro n sis …soal harga, microsoft dkk tak akan mau menurunkan harganya karena mereka tahu peminat sofwer mereka banyak. yah, hukum permintaan dan penawaran lah…

    Produsen2 sofwer berbayar macam microsoft cenderung lebih rela produknya dibajak daripada calon pengguna potensial beralih ke OS/sofwer Opensource macam Linux.
    kalau kita pakai Windows bajakan, microsoft emang tak dapat duwit, tapi microsoft berada di atas angin karena produknya yang dibajak itu telah menimbulkan efek ketergantungan yg tinggi pada para penggunanya sehingga tak mau beralih ke OS lain yg lebih “mumpuni” macam Linux/Mac OS. Efek buat para pengguna yang baru tahu komputer–>mereka tahunya sistem operasi cuma windows.
    Mereka yg pakai bajakan boleh bernapas lega untuk sementara waktu pakai windows tanpa bayar (cz untuk kepentingan pribadi). Ntar kalau mereka mendirikan bisnis (macam warnet) mereka terpaksa harus beli lisensi karena takut kena razia.

    kalau pakai Linux? selain tak dapat duwit, microsoft tak dapat apa2 lagi karena konsumen mereka sudah mandiri tanpa ketergantungan lagi…

    1. Apa yang bro katakan ada benarnya juga. Windows ngga akan menurunkan harga software mereka karena ketergantungan user terhadap windows begitu besar. Para newbie (pengguna awam) begitu kenal dunia komputer hampir semua tahunya komputer itu ya windows. But sekarang kan rasia udah jarang makanya warnet hampir semua (didaerah saya) pakai bajakan… Jangankan warnet, instansi pemerintah aja pakai bajakan bro…

      1. andi felani

        ehmm memang harus kita akui di negara kita untuk masalah bajak membajak masih banyak, tp menurut saya hormati menghormati HAKI harus timbul dari hati diri sendiri dulu, sadar diri istilahnya 🙂

        salam,

        1. Memang benar bro sadar diri itu perlu, tapi apakah hanya dengan perkataan saja bisa menutupi semua itu? Perlu tindakan yang nyata dari setiap pribadi masing-masing. Saya salut karena bro menggunakan opensource untuk perangkat PC yang secara tidak langsung mengurangi tingkat pembajakan dinegeri ini

  18. cinta minyak

    wah mas bro, saya suka artikelnya namun jujur saya pengguna bajakan namun u/ konsumsi pribadi

    saya nitip blogwalking yah P E R T A M I N A

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *