Debat Capres Prabowo Jokowi

Siapa Yang Unggul Pada Debat Capres Pertama, Prabowo atau Jokowi?

Minggu, 15 Juni 2014 menjadi awal pertarungan yang terbungkus dalam bentuk debat calon presiden Republik Indonesia. Kedua tokoh sentral yang saat ini ramai menghiasi layar kaca, media cetak, untuk pertama kalinya bertemu, beradu argumen dan mencoba meyakinkan ratusan juta penduduk Indonesia terlebih yang telah memiliki hak pilih, agar supaya nanti pada tanggal 9 Juli 2014 gambar yang terpasang di surat suara mereka bisa “dicoblos”.

Saya sendiri cukup senang untuk Pilpres kali ini mengingat kedua calon Presiden yang bertarung sekarang merupakan tokoh yang saya harapkan bisa memimpin bangsa ini, meskipun kedua cawapres pasangan ini tidak saya sukai

Dengan mengangkat tema mengenai pembangunan Ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Prabowo maupun Jokowi memaparkan apa yang menjadi target mereka ketika dipercayakan memimpin negara ini selama 5 tahun kedepan sekaligus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh moderator yakni Profesor Ahmad Erani Yustika. Silah berganti pria yang menyelesaikan studi doktoral (PhD) di University of Gottingen Jerman mengajukan pertanyaan kepada Prabowo dan Jokowi.

Seperti debat capres cawapres satu minggu yang lalu, para pendukung Prabowo maupun Jokowi tak ketinggalan ikut berdebat sebelum dan sesudah debat berlangsung. Bahkan, ketika Argentina dan Boznia bertempur di Brazil pada laga penyisihan piala dunia (keesokan harinya sesudah debat), timeline Facebook dan Twitter saya masih dihiasi oleh debat antar pendukung. Seolah tidak ada yang ingin kalah, semua menganggap calon presiden yang diidolakannyalah yang terbaik.

Saya pribadi memiliki pandangan sendiri mengenai debat yang berlangsung semalam. Debat diawali dengan penampilan yang gemilang saat Prabowo berorasi menyampaikan visi dan misinya dibidang pembangunan Ekonomi pada sesi yang pertama. Penampilan beliau yang begitu gemilang dan sangat percaya diri ketika menyampaikan visi dan misinya membuat saya berpikir bahwa “pertarungan satu lawan satu” kali ini, Prabowo akan “lebih unggul” dibanding Jokowi.

Akan tetapi begitu sesi kedua apa terlebih saat sesi tanya jawab pikiran saya langsung berubah. Kelihatan Jokowi mulai dengan mudahnya mengatur jalannya pertandingan lewat pertanyaan, pernyataan dan jawaban yang disampaikannya. Saat Prabowo mengajukan pertanyaan, terlihat si kurus yang sudah dibekali oleh para tim yang ada dibelakangnya dengan begitu mudah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mantan pimpinan Kopasus.

Pemandangan sebaliknya justru terlihat tatkala Jokowi mengajukan pertanyaan kepada Prabowo apa terlebih mengenai penggunaan DAU/DAK dan TPID. Beliau terlihat kurang siap dengan pertanyaan yang ditanyakan oleh mantan Walikota Solo. Padahal bagi saya pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan hal mendasar dalam pemerintahan yang harusnya akan dengan mudah dijawab Prabowo apalagi sejak awal debat dengan gamblangnya beliau mengatakan akan mencegah kebocoran anggaran. Bukankah dengan penggunaan dana DAU dan DAK secara efektif akan mencegah kebocoran anggaran?

Soal TPID…..,, ah saya no coment. Yang pasti menurut penilaian saya terlihat peran tim pakar dibelakang sang Jenderal malam itu tidak membuahkan hasil yang efektif. Kelemahan Prabowo yang belum pernah merasakan berkecimpung didunia birokrasi, seharusnya ditutupi dengan bekal mengenai hal-hal yang berbau birokrasi. Dan Jokowi yang sudah lama berkecimpung didunia pemerintahan justru memanfaatkan keunggulan tersebut. Salah kah Jokowi? Tidak, karena ini namanya debat, tempat capres berpromosi dan mencoba menarik perhatian pemilih dari pihak lawan…

Bagi saya sendiri ada beberapa hal yang mengganjal mengenai visi dan misi yang disampaikan kedua calon presiden. Visi misi Jokowi mengenai berbagai kartu sakti beliau yakni Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat, seolah bentrok dengan program pemerintah yang telah berjalan sebelumnya yaitu bantuan operasional sekolah (BOS) dan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), ditambah dalam bidang kesehatan masih ada dana yang cukup besar yang dikucurkan oleh pemerintah pusat yakni bantuan operasional kesehatan (BOK) yang pemanfaatannya lebih condong untuk kegiatan promotif dan preventif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan. Menurut saya program-program tersebut sudah sangat baik, yang keliru adalah terkadang program tersebut tidak tepat sasaran. Akan lebih baik jika Jokowi terpilih justru lebih menekankan perbaikan kedua program tersebut dengan cara pengawasan yang lebih ketat agar supaya berjalan sebagaimana yang diharapkan. Belum lagi soal asuransi kesehatan yang masih dalam tahap transisi yang membuat masyarakat  masih kebingungan dan bertanya-tanya. Jamkesmas dan BPJS bagi masyarakat saja belum sepenuhnya paham pak, kenapa harus ditambah dengan kartu baru yang ujung-ujungnya juga pasti akan berujung pengelolaannya ke BPJS yang masih dalam tahap transisi?

Bagaimana dengan visi misi Prabowo mengenai program 1 miliar setiap desa? Program tersebut seharusnya tidak dihembuskan secara gamblang oleh sang jenderal mengingat alokasi dana 1 miliar tiap desa setahu saya sudah sejak lama dalam pembahasan di DPR untuk dibuatkan UU (ngga tahu apa sudah ketok palu atau belum). Jangankan Prabowo, Bupati Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara yang  terpilih yaitu James Sumendap, SH  juga pernah mengangkat program 1 miliar tiap desa/tahun saat beliau kampanye dan hal tersebut justru menimbulkan pertanyaan dari masyarakat karena hal itu sudah masuk ke pembahasan di DPR.

Bagaimana dengan jalannya debat? Bagi saya debat capres kali ini berjalan lebih baik dibandingkan debat pertama yang terlihat agak kaku bahkan bagi saya cenderung membosankan. Meskipun sudah lebih baik dibandingkan debat pertama, namun bagi saya debat capres masih kalah gregetnya dengan acara yang berbau debat yang ada di stasiun TV seperti Mata Najwa dan ILC. Pertanyaan tajam dan terkadang sedikit nakal yang terlontar dari Najwa Sihab dan Bang One (Karni Ilyas) yang bisa memancing debat berjalan lebih menarik justru masih tidak nampak dalam debat. Seandainya pemilik stasiun TV tidak berada di belakang para capres cawapres, maka pasti saya senang jika mereka yang memandu acara debat.

Jadi, siapa yang unggul di acara debat pada capres pertama? Bagi saya, Jokowi unggul tipis atas Prabowo. Namun satu hal yang saya sukai dari Prabowo dari debat capres pertama yaitu sportifitas beliau. Sebuah hal yang sudah sangat jarang kita temui didunia politik Indonesia. Saya berharap, para politikus terlebih mereka yang berada di belakang kedua capres bisa mencontohi sikap dari pak Prabowo yang ditunjukkan pada acara debat. Bukan hanya politikus, kita juga seharusnya mencontohi sikap pak Prabowo. Setuju? (Foto by: laskarjokowi.com)

Edited: Ternyata saya salah soal sikap sang jenderal,,, barusan lihat Video Prabowo dan Jokowi sebelum debat berlangsung… Silahkan anda lihat video dibawah ini dan simpulkan sendiri sikap beliau….

27 thoughts on “Siapa Yang Unggul Pada Debat Capres Pertama, Prabowo atau Jokowi?”

  1. Video terakhir yang membuat kita jadi lebih tidak simpati dgn seorang Prabowo, yang tadinya terlihat sportif pada saat debat ternyata sebelumnya perilakunya seperti ini

  2. Jadi udah berubah nih? Emang pencitraan terhadap Prabowo luar biasa positif terutama di sosmed. Tapi kalo orang yang kritis akan bisa dengan mudah menilai mana yang otentik (asli) sama yang palsu alias sekadar pencitraan. Prabowo tidak cuma tegas seperti yang diekpos di banyak media, bahkan melebihi itu….Pada akhirnya sifatnya yang asli itu terekspos oleh media melalui orang-orang dekatnya di militer. Kalau orang yang kenal dekat dengan dia di militer saja nggak mau mendukung apalagi kita yang sebenarnya tidak terlalu mengenal sifat asli beliau.

    Kalau sudah berkaitan dengan watak atau karakter maka akan sulit diubah apalagi melihat usianya. Ya sudah, ternyata bro Ezer udah mendapat pencerahan juga. Sip dah. Mudah-mudahan juga bisa mencerahkan pembaca blog Anda lainnya

  3. Cara Cepat Sembuhkan Luka Bakar

    makasih banyak ya gan atas sharenya, sangat bermanfaat sekali salam 😀

  4. Cara Cepat Sembuhkan Penyakit Epilepsi

    mudah mudahan prabowo memang menang ya gan nanti amin

  5. Cara Sembuhkan Penyakit Radang Sendi

    artikel yang menarik gan, makasih banyak sangat bermanfaat sekali

  6. Android Lamongan

    Dan akhirnya pak Jokowi yang jadi presidennya hehehe
    semoga tetap sejahtera Indonesiaku

  7. obat paru paru kronis

    siapun yang terpilih, berarti itulah yang terbaik untuk indonesia, harus respect selalu guys

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *