Saatnya Berhenti Sekolah

Mimpi apa saya semalam sehingga membuat artikel seperti ini? Apakah saya terkena penyakit sehingga saya menyuruh orang berhenti sekolah? Memang waktu menulis artikel ini tubuh saya sementara dihinggapi virus RNA yang menyebabkan influenza tapi setahu saya virus ini ngga menyebabkan orang berpikiran gila sehingga menyuruh orang lain berhenti sekolah.

Waktu saya jalan-jalan dengan mbah google saya menemukan hasil Sekitar 1,640,000 hasil (0.52 detik). Cukup memakan waktu jika saya harus membaca artikel/pertanyaan yang ditulis oleh orang lain. Jika banyak orang yang menyatakan pentingnya kita untuk sekolah maka kenapa saya justru mengatakan ngga usah sekolah? Ini dia alasannya

  • Jika tujuan anda sekolah hanya untuk mencari selembar ijazah. Ngga perlu cape-cape untuk ke sekolah atau kuliah jika tujuan utama kita hanya untuk mencari selembar ijazah. Banyak lembaga yang bebas berkeliaran menawarkan ijazah bahkan diinternet pun bro bisa dengan mudah mendapatkan lembaga/perseorangan yang menjual ijazah layaknya berdagang lewat ebay.
  • Jika anda sekolah/kuliah hanya ingin memenuhi keinginan orang tua. Saya pernah menanyakan kepada beberapa anak-anak (siswa sekolah dasar) kenapa mereka sekolah. Dan jawaban terbanyak karena disuruh orang tua dibandingkan karena ingin pintar (ngga tahu jika sample yang saya ambil keliru). Dari pada orang tua membayar biaya pendidikan yang sangat mahal (berbeda dengan perkataan UU) maka alangkah baiknya jika uang tersebut dijadikan modal usaha atau modal kawin :ngakak
  • Jika anda pergi ke sekolah atau kampus hanya sekedar gaya-gayaan. Sekolah dan kampus bukanlah tempat yang tepat untuk anda mejeng dan bergaya dengan duit hasil dari keringat orang tua. Masih lebih baik jika anda membantu orang tua bekerja di kebun dari pada bergaya di kampus/sekolah dari keringat orang tua.
  • Jika anda hanya mengandalkan kemampuan teman dan kemahiran menyontek saat ujian. Selain hanya kan menambah dosa, dengan menyontek secara tidak langsung menandakan bahwa tidak ada gunanya ilmu yang kita dapat selama kita sekolah/kuliah. Sekolah ambil jurusan IPA, kuliah jurusan kedokteran tapi waktu ujian hanya mengandalkan kemahiran dalam menyontek. Bagaimana nanti nasib pasien yang datang berobat?
  • Jika motivasi anda sekolah/kuliah adalah karena doski. Jika keinginan bertemu pacar menjadi alasan utama anda kesekolah atau ke kampus maka bisa dipastikan raport atau khs anda bakal hancur karena yang ada dipikiran anda adalah bagaimana supaya bisa berduaan dengan sang pujaan hati sekaligus bisa memamerkan ke teman-teman bahwa anda mempunyai seorang pacar yang ganteng/cantik.

Jadi jika ada diantara kelima poin yang saya sebutkan diatas menjadi tujuan anda sekolah atau kuliah dan bukannya mencari ilmu pengetahuan sebagai pegangan/bekal dimasa yang akan datang , maka lebih baik anda berhenti sekolah atau kuliah. Tahu membaca dan menilai besar jumlah mata uang maka saya rasa sudah cukup untuk menjadi modal bagi anda.

82 thoughts on “Saatnya Berhenti Sekolah”

  1. Ini pola yang harus ditanamkan pada anak sejak dini,

    cuma saya belum bisa menanyakan sama anak saya bro anak saya baru umur 3 th tapi terpaksa saya sekolahkan anak saya di PAUD karena tidak punya pembantu. Itu berarti saya memaksakan diri ya!

    1. Ngga juga bro, justru ada baiknya jika diikutkan dalam PAUD.. PAUD kan merupakan program pemerintah untuk membentuk karakteristik psikososial dari sang anak

      1. Namun juga tidak saya paksakan banget, kalo istri masuk sore/mlm saya biarkan anak dirumah, kalo minta sekolah baru saya antar.

  2. Lebih baik beda dari pada ikut-ikutan dengan pola pikir umumnya yang salah… Ia ngga bro?

  3. koeshariatmo

    Setahu saya anak itu harus di didik dan dibimbing. Karena mereka belum tahu apa yang mereka kerjakan akan bermanfaat / tidak dimasa depan. Terutama untuk anak SD. Karena itu orang tua memberikan tekanan dan pengertian bahwa mereka harus sekolah..

    Sama halnya dengan kewajiban orang tua untuk mengajarkan sholat. Jika anak tidak mau maka harus dipukul, itu bentuk bimbingan dan pengajaran..

    itu pandangan pribadi saya aja…

    1. Makanya orang tua sebaiknya memberikan pemahaman kepada anak apa gunanya sekolah itu, bukannya membiarkan anak menjadi paham begitu saja. Orang tua harus memberikan pemahaman kepada sang anak sejak dini, kenapa harus sekolah dan manfaat apa yan akan didapatkannya. Sehingga ketika sang anak sekolah, ia bukan melakukan itu karena keterpaksaan/perintah dari orang tua, atau sekedar ikut-ikutan dengan teman.Mendidik anak dengan cara dipukul menurut saya itu bukanlah hal yang patut dilakukan dijaman sekarang ini.

    1. Huwkwkwkwk,,, kalau kuliah cuma buat jadi mapala mending gabung aja ke KPPA. Btw jadi ingat dulu semasa kuliah, akhir pekan lebih banyak dihabiskan dialam terbuka

      1. KPPA? Semacam Korps Sukarela?
        Nggak seru bro, ilmunya kurang berkembang, ntar tahunya cuma camping sama hiking. Kalau kuliah kan bisa banyak ilmu hehe…

        1. Di daerah saya KPPA itu Komunitas Pemuda Pencinta Alam bro. Jadi walaupun bukan ngga kuliah bisa bergabung disitu

  4. Remaja Penuh Warna

    em kalau aku sekolah buat berlatih bisnis mas hhe
    dari sekolah aku bisa latihan sosialisasi
    sosialisasi dapat diterapkan pada bisnis yang akan dijalani pada masa depan
    kalau pelajaran, melatih sistem kerja otakku agar lebih baik dan bisa diterapkan dalam berbisnis tentunya hhe

  5. Mencoba menerapkan ilmu yang dimiliki, bagaimana membuat judul yang menarik perhatian tanpa mengurangi kualitas dari artikel walaupun masih newbie

  6. Denuzz BURUNG HANTU

    Tulisan mantep… 😀
    Kadang Denuzz juga pernah kena di antara hal-hal itu…. Tapi sifatnya gak permanen…Karena tetep tujuan sekolah dan kuliah biar pinter…. 😀

    Salam sayang dari BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…

    1. Semoga tujuannya tetap bertahan dan tak akan terpengaruh dengan berbagai godaan yang menghampiri

  7. setiap kali, saya pernah terpikirkan hal itu mas..
    untuk apa coba kita sekolah? kalo di sekolah kerjaannya cuma main aja, gak dengerin guru ngomong di depan kelas..

    setiap pagi, selalu ada di pikiranku, “kamu mau jadi apa”. Sepatah kalimat itu sudah bisa membawa saya kepada apa yang akan saya lakukan di sekolah sampai siang nanti.

    kalo mau jadi dokter, hari ini aku fokus kepada biologi
    kalo mau ahli teknik, dan komputer, hari ini aku fokus ke fisika dan komputer
    kalo mau jadi desainer, kesekolah bawa laptop, kalo ada pelajaran yg kurang penting, aku mendesain

    saya belajar di sekolah itu relative kok mas, intinya saya akan fokus kepada 3 hal yg di atas tadi..

    wah, jadi bingung mau masuk jurusan mana..

    1. Soal jurusan, bro sendiri yang memilih dilihat dari bidang mana yang paling bro sukai…

      1. kalo aku, seneng sama it dan desain,, tapi kayaknya gak meyakinkan kalo di indonesia..
        kemampuan ipa jg lumayan, tapi aku lebih cenderung seneng ke it dan desain..
        wah, jadi bingung nih..

        1. Siapa bilang prospek untuk pekerja dunia IT Indonesia tidak meyakinkan? Justru prospek dunia IT di Indonesia sangat menjanjikan… Freelance untuk dunia IT saja sangat menjanjikan bro

        2. orang tua saya semuanya jurusan farmasi mas, jd kalo ditanya tentang it mereka kurang paham..
          kalo masuk jurusan it gitu, bisa kerja dimana aja mas?

          1. Sekolah kan ngga harus memenuhi keinginan ortu, tapi keinginan kita sendiri. Banyak orang yang kuliah pilih jurusan sesuai keinginan ortu. Hasilnya? Banyak yang ngga lulus kuliah, kalaupun lulus mereka kurang berminat terjun kedunia kerja sesuai dengan ilmu yang mereka dapatkan sewaktu kuliah (tak semua sih)
            Sekarang semua lingkup sudah memerlukan tenaga IT…. Bahkan saya sekarang bekerja di instansi pemerintah di bagian kesehatan bro

          2. Octa Dwinanda

            kalau IT bisa kerja dimana aja mas. Semua kantor yang berpikiran kedepan pastilah punya divisi ITnya. Sekolah, rumah sakit, kantor pajak, kantor konsultan sampai warung tegal kalau mau terjun di persaingan global harus melek IT…. hehe

        3. hmm.. jadi minat di IT nih..
          kalo web programing dibutuhkan gak mas? ato web designer gitu..
          kayaknya saya lebih menjurus ke sana deh..

          1. web programming dan web design merupakan pekerjaan yang paling banyak dicari bro saat ini. Hampir semua bidang pekerjaan mencari tenaga seperti ini soalnya kan sekarang hampir semua bidang kerja harus bisa diakses secara OL

  8. wah, setuju sekali saya,,, Cukup memotivasi juga,,,,
    artikel ini rasanya seperti anda adalah orang tua yang merasakan bagaimana ilmu yang didapat anak tak seoptimal biaya yang anda keluarkan untuk sekolah….
    (maap sy fakultas Ekonomi, jd nyangkut2 ke duit)
    satu hal yang saya rasakan selama saya naik-turun gunung nyari ilmu.
    “jangan kuliah untuk pinter, tapi cerdaslah dalam memilih jalan idup agar pintermu kepakek”
    Lho,,, Jadi ga ngerti sendiri saya jadinya….
    :cd :cd :ngakak

    1. Ada sedikit yang berasal dari pengalaman bro, saya juga ngga mau apa yang saya alami, dirasakan juga oleh anak saya :ngakak

  9. Abdul Hakim

    kalo yang udah selesai kuliah gimana pak bro??? *pake pak karena udah punya anak*

    1. Kalo yang sudah selesai kuliah, sepertinya artikel ini bisa menjadi pegangan jika kelak kita mempunyai anak… #btw bro udah nikah belum?

  10. sekolah / kuliah ya cari ilmu lah walau kadang ilmu itu tdk semunya didapatkan dari kuliah, selain itu utk membuka pikiran dan membuka cara pandang kita.

  11. Joko Sutarto

    Kenapa artikel ini bisa pas sekali dengan keadaan saya. Saya baru menyadari betapa gobloknya saya dan baru mengakui tidak pentingnya sekolah justru setelah bertahun-tahun kemudian setelah bekerja. HaHaHa….

    Ternyata sekolah itu tak penting. Pekerjaan saya yang sekarang (Chief Engineer) justru banyak saya dapat dari praktek atau pengalaman bertahun-tahun di lapangan. Bukan saya dapatkan dari bangku kuliah yang tak pernah selesai saya tamatkan. 😀

    Tapi di sisi lain saya tak mungkin bisa mengatai orang sekolah itu goblok dan nulis komentar di blog ini jika saja dulu saya tak pernah sekolah. Nah, bingung, kan Bro? 🙂

    Just kidding! Mohon jangan ada yang tersinggung dengan penyebutan kata “Goblok” saya. Kata-kata ini sedikit mengutip dari pengusaha gila bernama Bob Sadino.

    1. Kelihatannya kita sama bro, saya juga bekerja dibidang perencanaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang saya dapatkan dibangku kuliah. Memang apa yang dikatakan Bob Sadino bro??? Penasaran MODE ON

      1. Joko Sutarto

        Kalau bro tertarik bisa beli buku tentang Bob Sadino yang berjudul “Belajar Goblok dari Bob Sadino.”

        Di buku itu Bob Sadino banyak memberikan pencerahan yang menjungkirbalikkan fakta tentang sekolah. Salah satunya, sekolah hanya mendidik orang jadi goblok karena hanya mengkonsumsi informasi basi mirip seperti sampah. Sekolah adalah racun! Katanya.

        Dan tentu saja dia ngomong seperti itu juga bukan asal njeplak (ngomong) tanpa dasar karena dia sendiri sudah menjadi rule modelnya dan bisa membuktikan kesuksesan dia dalam berbisnis bukan karena bangku formal sekolah makanya berani ngomong begitu. 🙂

        1. Ngga mahal kan bukunya bro? Nanti kalau hari Jumat saya ke manado saya cari bukunya di Gramedia, sepertinya menarik bukunya bro seperti buku yang barusan saya beli “Marekting is bulshit”…

  12. Octa Dwinanda

    kebanyakan orang tua menyuruh anaknya sekolah biar pintar. Nanti kalau pintar kan bisa kuliah di universitas negeri berkualitas. Kalau bisa kuliah di universitas negeri berkualitas, nanti cari kerja kan gampang.

    Kalau sudah dapat kerja, tentunya gaji yang ada diperuntukan untuk kebutuhan keluarga dan masa depan. Sukur-sukur ada tabungan berlebih, jadi bisa jalan-jalan keluar negeri atau membeli mobil mewah.

    Nah, sekarang kalau ujung-ujungnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan masa depan serta punya tabungan berlebih, mobil mewah atau rumah mewah, kenapa harus sekolah dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya ya….. kelamaan…. hehe

    (jangan dikomentari… ini hanya komentar ngelindur… hehe)

    1. Sekedar menambahkan bro, universitas berkualitas bukan menjadi jaminan sukses tidaknya kita… Kreatifitas, ketekunan, kerajinan kita yang menentukan segalanya

  13. mengutip quote dari salah satu dosen saya dikampus, bahwasanya…
    “Kalian semua (kami para mahasiswa), dipersiapkan untuk menjadi gerombolan pengangguran”
    mungkin sebuah kata motivasi yang berlandaskan seperti penjelasan anda pada artikel ini. Namun karna kami semua “popo” akhirnya kami memukul sang dosen (yang terakhir badusta)…akakakaa
    keren bro, artikel ini memotivasi saya untuk “berhenti sekolah”

    1. Benar apa kata bro Octa, ngga bisa kuliah bukan merupakan kiamat… Mungkin bro bisa ikut kurusus ketrampilan di bidang yang bro minati, setelah punya sedikit modal langsung aja terjun kedunia bisnis/berwirausaha…. Kalau belum punya modal, mungkin bisa cari kerja dulu nanti kalau modalnya sudah terkumpul baru buka usaha

  14. Belajar gitar

    Pas Liat judulnya tadìnya saya mau mengkritìt,
    Tapi pas baca artikel dalam & komennya.
    Ternyata spendapat dgn saya bro.
    Hehee
    Pas lulus SMA Saya gak kulìah karna saya menyerah.
    Dan langsung berbicara jujur sama orang tua..
    darì SD sampe SMA gak pernah smangat utk mata pelajaran di sekolah.
    Tujuan nya cuma utk hiburan, cari teman, maìn2, ngumpul2..dll

    Skarang saya kerja.
    Saya bisa kerja gak ada sdikit pun itu hasil dari ilmu saya skolah yg saya dpt.
    Tapi dari hasil otodidak lingkungan dari teman2.

    Maka darì itu saya gak terusin sekolah utk kuliah, karna di pikiran saya (percuma) karna cuma utk hiburan terutama main2 ma teman.

    Tuh ujung2 juga saya bisa kerja & dpt ìlmu dari berkat teman2 juga.
    😀

    1. Berarti sudah tepat bro berhenti sekolah… Masa sih 12 tahun menuntut ilmu bro ngga mendapatkan ilmu? Kan dapat pelajaran Agama, Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Indonesia, dll

  15. priagoenks

    mantep mas bro. hahaha…gila bener. emang realita yang ada sekarang seperti itu. saya juga gak munafik sebagai seorang yang berada pada poin diatas. sy rasa bukan suma sy, banyak diantara para pelajar yang demikian adanya

    1. Belum tertutup kesempatan untuk berubah bro. jangan sampai bro menyesal setelah lulus kuliah seperti yang saya alami sekarang

  16. Belajar gitar

    Bener juga si, dasar2nya emang msh ada yg nempel, tpi total sdikit cuma 30% dari 12 thn itu yg saya dapat dari mata pelajaran : matetika, agama..dll

    Terbukti waktu setiap ujian gak ada yg saya paham dri soal2 tersebut,
    Smuanya hasil nyontek.
    Tapi klo pelajaran penjas/olah raga malah kebalikannya (nilai A).
    Karna pgn kliatan kern & maco di hadapan siswi.
    Hehe..

    Maka dari itu, saya deal dgn artikel ente bro.
    Tdk mau melanjutin sekolah.
    Saya skolah karna keinginan orang tua supaya orang tua bangga & tidak malu.

    Nb : saya bukannya mengucilkan sekolahan/ mata pelajaran sekolah.
    Tapi hanya berbagi tukar pikiran aja.
    😀
    Lanjut>>>

    Nah klo ada niat utk bikin orang tua bangga & tdk malu?
    Mendìng saya cari kerja/ cari usaha yg bisa saya lakukan.

    Klo usahanya berhasil.
    Pasti orang tua bangga & tidak malu lagi.
    Benar gak bro..?

    Dari pada cuma nyari ijasah, pangkat, atau tampang.
    Mesti keluar uang juta’an rupiah.

  17. belajar dan berbagi informasi

    Membaca judul artikel ini awalnya Saya agak berprasangka negatif. Tapi setelah membaca secara keseluruhan, memang benar yang bro eser bilang. Jika tujuan utama sekolah hanya untuk mengejar ke-5 point yang disebut di atas, memang lebih baik tidak sekolah. Makasih Bro. Judul ini menurut Saya cukup menarik, he,,,he.. :thumbup

    1. Makanya bro jangan kangsung cepat ambil keputusan, masih mendingan karena bro baca hanya dari blog ini, bagaimana kalau bro baca artikel yang dipublikasikan oleh si penyebar ajaran sesat??? :batabig

  18. Willy Merdiansyah

    saya yakin kalau didasarkan hal 2 diatas hampir 90% kita tidak butuh yang namanya sekolah atau kuliah, dan saya pun setuju, dulu saya juga berpikir begitu dan nilai saya mulai turun, saya hanya menajamkan pelajaran2 yang saya sukai.

    selanjutnya akan saya respon langsung melalui artikel terbaru saya mas 🙂

      1. Willy Merdiansyah

        eit, bukan pembanding mas, cuman judul dan artikel ini bagus sehingga jadi ispirasi u/ menulis :2thumbup

  19. Memang untuk menumbuhkan motivasi pentingnya pendidikan pada anak kecil merupakan pekerjaan yang tidak gampang bro, karena anak-anak lebih senang dengan yang namanya bermain dari pada belajar sehingga muncul motivasi yang lain dari sang anak yang kesekolah karena perintah orang tua bukannya sebuah kepentingan untuk jangka panjang

  20. top…

    judulnya bikin gemezz

    judul sebenarnya luruskan niat anda untuk sekolah..

    xixixi lanjut gan…

    silakn mampir klu lg senggang…

    http://idekonyol.wordpress.com/

    1. Narablog juga sebenarnya bikin gemes bro, cuma sayang bro ngga liat saya…. nanti saya mampor bro, jangan lupa sedia gorengan ya :cendol

  21. Kurt Penberg

    wih, ngeri baca postingannya, ampun mas, saya gak pernah nyepam di sini, jangan diblokir sayanya ya

    xttp://jakewand.wordpress.com/

  22. Blogilicious De Surabaya

    yach bener bener mantap!!! klo gitu saya ga mau sekolah donk………….

  23. mantab bro artikelnya…..

    tapi alangkah baiknya di sertai polling2, walau polling jalanan gitu…
    🙂

  24. dikirain berhenti sekolah langsung aja.
    ane guru kimia nih: “emang kebanyakan siswa dan orang tua pun seperti apa yang agan tulis tapi itu hanya sebagian kecil jangan di generalisir. tapi tetap gan, masyarakat kita masih melihat satus sosial”

    dari MrOngKi salam kenal

  25. kalau ditelan mentah – mentah artikel anda apalagi hanya judulnya saja dan tidak membaca isinya bisa sangat menyesatkan terurtama bagi mereka2 yang suka baca kilat 🙂
    nice share

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *