LPI vs PSSI

Dunia sepakbola Indonesia akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan hangat berbagai media masa. Setelah beberapa hari lalu kita disuguhkan berita seputar penampilan para pemain timnas Indonesia di piala AFF, kini insan sepakbola Indonesia di hebohkan dengan munculnya LPI (Liga Primer Indonesia) yang mendapat penolakan dari PSSI sebagai induk organisasi sepakbola.

Kemunculan LPI mendapat penolakan keras dari PSSI terlebih dari sang ketua umum PSSI Nurdin Halid. Bahkan perseteruan antara PSSI dengan pihak LPI berbuntut panjang hingga ke ranah hukum. Masyarakat Indonesia dibuat bingung atas berbagai statement yang keluar dari para petinggi di negeri ini. Menpora menjelaskan bahwa sah-sah saja LPI melaksanakan kompetisi, sedangkan pihak kepolisian belum mengeluarkan ijin pertandingan dengan alasan karena masih terjadi perseteruan antara PSSI dan LPI.

Namun sebagai salah satu penggila dunia sepak bola saya sangat setuju dengan kehadiran Liga Primer Indonesia atau yang ngetren dengan sebutan LPI. Ada beberapa alasan hingga saya sangat setuju dengan hadirnya LPI karena :

  1. Penyelenggara LPI melarang semua klub yang mengikuti kompetisi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Ini berarti klub yang mengikuti kompetisi LPI bisa lebih maju karena tidak tergantung dengan dana yang diberikan oleh pihak pemerintah daerah.
  2. Dengan adanya larangan penggunaan dana APBD maka diharapkan klub peserta LPI akan dikelolah oleh pihak swasta yang akan menggiring sepakbola ke ranah bisnis bukan ke ranah politik praktis (seperti kejadian waktu timnas tampil di piala AFF). Mari kita lihat klub sekelas Inter Milan, MU, Barcelona, dan Real Madrid. Apakah merekah berhasil karena bantuan dana dari pemerintah? Klub ini menjadi besar karena campur tangan dari orang-orang yang menggilai sepakbola yang akhirnya menjerumuskan klub-klub yang dikelolahnya ke ranah bisnis. Hasilnya? Selesai musim kompetisi setiap klub mulai menghitung keuntungan yang didapatkan bukannya seperti klub di Indonesia yang menghitung berapa subsidi dana yang diperlukan dari pihak pemerintah daerah.
  3. Klub peserta LPI konon akan mendapatkan suntikan dana miliaran rupiah dari pihak pengelolah LPI yang diawaki oleh pengusaha Arifin Panigoro.
  4. Bosan melihat pertandingan LSI yang dikelolah oleh PSSI, apalagi sering terjadi komplain dari pihak klub peserta LSI. Sudah berbagai liga digelar oleh PSSI hingga yang terakhir LSI namun  hasilnya tetap saja sama.

Maka sudah selayknya PSSI merestui LPI bukannya menghalang-halangi penyelenggaraan yang bergulir mulai tanggal 8 Januari di Solo. PSSI sebaiknya berbenah diri dalam menyelenggarakan Liga Super Indonesia sehingga nantinya tidak semakin banyak klub yang mundur dari LSI. Jika pengelolaan LSI dilakukan dengan baik, saya rasa tidak ada klub yang akan mundur dari LSI

Penggila bola di tanah air haus dengan  pertandingan sepakbola yang berkualitas, dan mungkin LPI bisa memberikan nuansa yang berbeda terhadap penyelenggaraan liga sepakbola. Bahkan tidak menutup kemungkinan LPI akan melahirkan pesepakbola muda yang bisa menjadi andalan timnas Indonesia karena kebanyakan klub peserta LPI dilatih oleh para pelatih asing.

Sebagai pecinta sepakbola saya juga tidak menginginkan terjadinya konflik berkepanjangan antara PSSI dengan LPI yang  hanya akan menjerumuskan dunia sepakbola kita kelembah kehancuran. Ada baiknya jika PSSI dan LPI yang konon peduli dengan perkembangan sepakbola tanah air duduk bersama-sama dan merundingkan jalan keluar yang terbaik bagi perkembangan sepakbola di Indonesia. Apalagi sempat beredar kabar jika konsorsium LPI akan mendatangkan para mantan pemain bintang seperti Edgard Davids, Robie Fowler, Rigobert Song, yang akan digaji oleh pihak sponsor.

Peran serta pemerintah  juga sangat diharapkan untuk menjadi mediator terhadap konflik yang terjadi antara LPI dan PSSI. Jangan biarkan orang-orang yang peduli dengan dunia sepakbola seperti Arifin Panigoro cs yang rela mengucurkan dana pribadi hingga bermiliaran rupiah demi terwujudnya kompetisi liga sepakbola yang dikelolah secara profesional harus mengurungkan niatnya karena mendapat penolakan dari PSSI.

Bagaimana tanggapan bro mengenai  LPI yang tidak direstui oleh PSSI? Silahkan berkomentar dengan bijak, jangan cuma komen setuju atau tidak tapi alangkah lebih baik jika disertai dengan alasan. Happy blogging, maju terus dunia sepakbola tanah air

41 thoughts on “LPI vs PSSI”

  1. Bagi saya, baik SLI ataupun LPI adalah sama saja. Saya yakin kedua kompetisi yang dihelat itu memiliki niat baik untuk memajukan sepakbola nasional Indonesia. Namun yang sangat saya sayangkan adalah adanya perseteruan yang berbuntut pada panasnya atmosfir di masyarakat indonesia yang notabene adalah gibol. Bahkan sudah sampai ke ranah hukum dan tidak menutup kemungkinan terseret ke ranah politik. Pertanyaan saya, tidak adakah jalan “kompromi” sehingga masing-masing pihak tidak mengklaim dirinya paling benar?

    1. Jalan damai masih ada, tinggal itikad baik dari kedua belah pihak apakah mau duduk bersama-sama membicarakan masalah ini.

  2. Zainur Rochim

    Kita ambil jalan tengahnya aja mas, seperti yang Anda ungkapkan di atas. dan menurut kabar terakhir, LPI sudah diizinkan untuk dilaksanakan oleh Menpora.. Dan memang benar harus ada liga pesaing agar meningkatkan kualitas liga yang dilaksanakan oleh PSSI tersebut.

    contoh saja dulu, Perusahaan milik Negara yang tidak memiliki pesaing swasta, tentunya dia akan bisa memonopoli harga seenaknya sendiri, namun sekarang, sejak ada Perusahaan Swasta, tentunya hal itu akan sangat susah untuk dilakukan…kira2 begitu mas dari kacamata awam saya yang juga gibol… :shakehand2

    1. zianul abidin

      saya setuju mas, dengan adanya persaingan liga lain akan semakin terpacu untuk jadi yang terbaik. Saya sih begitu suka bola, tapi sedikit menarik perhatian juga jika ketidak akuran dalam negeri sendiri tidak kunjung terseselaikan..

      HArusnya saling dukung dong…

  3. Pengen tahu, apakah LPI usianya kan lama gak sekedar satu musim kompetisi belaka
    Moga aja iya supaya PSSI makin berbenah 🙂

  4. Bila semakin banyak ada sistem kompetisi maka daya juang dan daya saing para pemain akan lebih maju, teknik bermain akan lebih bagus lagi. apalagi didukung oleh kebijakan politis yang konsisten. Semoga sepakbola nasional semakin maju.

    1. Sebenarnya apapun sistem kompetisinya, semua pasti ada sisi baiknya, dan harus bisa meningkatkan kompetensi pemain, konsistensi aturan main, agar sepakbola nasional bisa berkiprah dan bersaing di tingkat internasional. :pertamax

  5. ju2r saja,,sy heran bgt ma pssi,,terutama si nurdin m top,,eh maksudnya nurdin halid,,seolah2 dia penguasa sepakbola di indonesia,gayanya sok,padahal tidak tau apa2 tentang sepakbola,,setuju bgt dengan ada nya LPI, biar klub2 di indonesia menjadi klub kaya dan tidak tergantung APBD :kr

  6. iskandaria

    Saya kurang tahu persis sih masalahnya. Cuma jika demi kemajuan sepakbola nasional, alangkah baiknya PSSi tidak mempermasalahkan LPI. Apalagi jika cuma karena LPI tidak mengantongi izin dari PSSI.

    PSSI seharusnya sedikit mengurangi egonya demi kepentingan nasional. Hmm, saya jadi tertarik nonton LPI karena ada Irfan Bachdim yang main di Persema (salah satu klub peserta LPI).

    1. Fans berat Irfan ya bro?
      Benar bro, PSSI seharusnya mengurangi egonya. Soal begini ngapain lagi diributin.. Pemerintah aja merestui LPI, masakan PSSI mempermasalahkan? Aneh tapi nyata

      1. iskandaria

        Nggak juga sih. Cuma penasaran aja gimana permainanya ketika di klub. Lagipula nanti kan ada juga Kim Kurniawan.

  7. PSSI vs LPI = Golkar vs PDIP, Bakrie family vs Panigoro family. yeah, politik negeri ini memang suka menyusup ke mana-mana, meskipun itu sebuah arena olahraga yang memuntut sportivitas tinggi.

    1. Kalau dimokrat juga punya liga sendiri pasti lebih ramai… :ngakak
      Semoga para pemain tidak ikut terjerumus ke arena politik

        1. Sepertinya semu mulai fokus pada 2014 bro, liga-liga sekarang mungkin sebagai ajang pemanasan, :ngakak

  8. kalau saya lebih memilih LPI. karena klub bisa menuju profesional tanpa bantuan APDB.
    dan nama klub jg bervariasi. kalau d LSI masa nama klub doi dominasi HRUF P. kan g lucu. 😀

    1. Kita tunggu saja bro apakah LPI akan bisa bertahan tanpa bantuan APBD. Semoga saja LPI bisa dikelolah dan berjalan secara profesional seperti liga-liga di benua eropa

  9. Denuzz BURUNG HANTU

    Denuzz dukung LPI… Kalo bisa hancurin aja tuh PSSI…Hehe… 😀
    Semoga sepak bola di tanah air makin maju dan pro…

    Salam sayang dari BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…

    1. Jangan ada yang saling menghancurkan bro… Biarlah mereka berjalan berdua dan kita akan lihat nanti kompetisi mana yang lebih baik LSI atau LPI

  10. Ceritaku Suka-Suka

    Secarfa umum, kita tentu merindukan persepakbolaan di Indonesia bisa maju, bisa bergema, dan dikagumi banyak pihak. Seperti halnya liga-liga sepak bola di negara lain 😀

  11. blognya anak PADMANABA

    kalau aku setuju bila LPI di adakan, soalnya kan bisa mengembangkan potensi sepakbola indonesia hhe. Ya mungkin tidak hanya LPI, bisa juga di tambah dengan mendirikan sekolah sepakbola yang lebih bnyak dan berkualitas lah hhe

    eh LPI kyaknya akan diadakan kan bang?

  12. Remaja Penuh Warna

    Ijin Ganti nama bang hhe.

    kalau aku setuju bila LPI di adakan, soalnya kan bisa mengembangkan potensi sepakbola indonesia hhe. Ya mungkin tidak hanya LPI, bisa juga di tambah dengan mendirikan sekolah sepakbola yang lebih bnyak dan berkualitas lah hhe

    eh LPI kyaknya akan diadakan kan bang?

  13. kalau yang saya amati, yang ga setuju sama liga primer ini cuma PSSI aja. khususnya si NURDIN yang ga jelas itu :batabig
    . semua pengamat, masyarakat dan lainnya malah mendukung

    1. Jangan marah bro, sabar emosi ngga bakalan mengakhiri perseteruan ini… tapi soal #nurdinmundur# itu saya setuju

  14. kalau saya jelas dukung LPI mas eser.. selain 4 alasan yg diutamakan mas eser, LPI memang lebih proffesional dan tak ada politisasi di dalamnya..
    liat aja sekarang nurdin jg bukan lagi komite EXCO di AFC.. kan repot kan?
    kita liat aja bsk,… smg FIFA tau mana yg benar mana yg buruk..

    ISL = Indonesia Second League..
    LPI = Liga Premier Indonesia,,

    wajar kan kalau superliga itu kasta bawah 😀

    1. Dan memang untuk dua laga awal (LPI) yang digelar sambutan para suporter juga luar biasa ya bro….
      PSSI sebelum memberikan hukuman kepada LPI sebaiknya berkaca diri karena mereka juga melakukan kesalahan fatal/melanggar aturan FIFA (membiarkan nurdin sebagai ketua umum waktu nurdin dihukum dalam penjara)…

      Ada baiknya jika PSSI terlebih dahulu memberikan contoh sebelum menghukum orang lain

  15. Auto Leasing Guide

    saya dukung LPI, mudah-mudahan turnamen ini awet jalan terus :iloveindonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *